Jakarta – Partai Amanat Nasional (PAN) baru-baru ini mendapatkan sebuah label baru sebagai partai bunglon. PAN dianggap tak konsisten karena telah membuka peluang berkoalisi dengan Gerindra meski saat ini sedang berada didalam pemerintahan.
“PAN ini kan kalau dilihat dari persahabatannya, kurang kental. PAN ini kan partai politik koalisinya Joko Widodo. Mau enggak mau PAN bukan dalam kategori partai di luar pemerintahan. Bunglon,” kata Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, Rabu (25/04/2018).
Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa para petinggi PAN saat ini juga terlihat masih belum menjadi satu suara. Misalnya saja dari posisi politik yang terlihat antara Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
“PAN itu kan, Pak Amien Rais di barisan kami. Zul (Zulkifli Hasan) kan masih di barisan sana (pemerintah) karena takut KPK membuka kasus dia,” jelasnya.
Baca juga : Zulkifli Hasan Beri Sinyal Positif ke Kubu Jokowi, Amien Rais : Pak Zul Hanya Bersandiwara
Oleh karena itu Arief mengklaim bahwa saat ini Gerindra telah sangat siap dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang jika hanya bersama dengan PKS. Sebab kedua partai disebut merupakan sahabat dekat.
“Siap dua partai. Di Jakarta kan kami diremehkan, tapi buktinya menang,” bebernya.
Arief mengakui bahwa dirinya tidak ambil pusing soal kebutuhan logistik yang dipersiapkan untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang akan maju bertarung dalam pilpres mendatang. Menurutnya sebagai salah satu partai besar, Gerindra telah memiliki modal yang cukup.
“Gerindra sudah ada di seluruh Indonesia, kan partai besar. Logistiknya Pak Prabowo itu dari masyarakat, secara sukarela. Logistiknya Pak Prabowo bukan dari duit maling. Beda kalau dari sebelah. Saya enggak tahu,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)