Jakarta – Romahurmuziy selaku Ketua Umum PPP sudah beberkan upaya Jokowi yang ingin menggandeng Prabowo dalam Pilpres nanti. Namun sayangnya keinginan tersebut masih terbentur oleh restu dari partai koalisi.
Dirinya memiliki anggapan bahwa dengan bergabungnya Jokowi dan Prabowo sebagai pasangan calon maka akan menghilangkan potensi konflik di masyarakat saat pemilu nanti.
Saat ditemui di acara Munas Alim Ulama PPP, dirinya mengungkapkan jika “Agak kaget Pak Jokowi memang menanggapi jawaban saya. Tapi waktu itu saya pilih untuk menyetujui segera. Kenapa? Pertama akan ada aklamasi nasional. Karena semua survei kalau Jokowi-Prabowo bersatu maka di atas 70 persen,”
“Kedua, sumber daya untuk bertengkar berkelahi, mencaci, menghina selama 8 bulan ke depan sejak bulan Agustus sampai April nanti tidak terjadi sehingga bangsa ini utuh,” lanjut dia.
Akan tetapi ide tersebut belum disambut positif oleh ketua umum parpol lain yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. Beberapa dari mereka masih meminta waktu untuk memikirkan jawaban ihwal ide tersebut.
“Maka kemudian saya tanya, bapak sendiri nyamannya bagaimana? ‘Saya belum bisa jawab karena memang saya harus meminta persetujuan semua ketum partai sementara ketum yang ada saat ini enggak lengkap. Ada yang berada di luar negeri. Ada yang minta jawabnya nanti’,” kata Romi menirukan ucapan Jokowi.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)