Jakarta – Sidang yang digelar dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo, dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau sekaligus dokter yang menangani kecelakaan tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto menguak beberapa fakta mengejutkan.
Para saksi yang dihadirkan tersebut mengungkapkan 12 hal kejanggalan dari kecelakaan yang menimpa Setya Novanto sesaat sebelum ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada bulan November 2017 silam. Berikut ini kejanggalan-kejanggalan tersebut :
1. Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, Pesan Kamar Sebelum Kecelakaan
Pelaksana tugas (Plt) Manajer Pelayanan Medik Rumah Sakit Medika Permata Hijau, dokter Alia, mengatakan bahwa Fredrich Yunadi, yang saat itu masih menjadi pengacara Setya Novanto, telah memesan kamar untuk kliennya sesaat sebelum kecelakaan mobil terjadi. Alia juga mengatakan bahwa sebelum dirawat, dirinya juga berbincang dengan Fredrich yang saat itu meminta untuk disiapkan kamar VIP.
2. Dokter Bimanesh Minta Jarum Infus Hanya Ditempel
Indri Astuti selaku Supervisor Keperawatan Rumah Sakit Medika Permata Hijau mengatakan bahwa ia mengakui telah mendapatkan perintah dari Dokter Bimanesh Sutarjo agar jarum infus Setya Novanto hanya ditempelkan saja.
“Dokter Bima mengatakan kepada saya, ‘pasang infusnya ditempel saja ya’, begitu,” kata Indri menirukan perkataan Bimanesh saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Senin (02/04/2018).
3. Setnov Minta Agar Kepalanya Diperban
Indri Astuti mengaku dirinya merasa heran pada Setya Novanto yang saat itu meminta agar kepalanya diperban. Sebab menurutnya luka yang ada pada Setya Novanto hanya lecet ringan dan cukup diolesi salep. Indri juga mengakui bahwa Setya Novanto meminta diperban dengan nada bicara yang membentak.
Baca juga : Perawat RS Medika Permata Hijau: Setnov Minta Dua Kali Diperban
“Pak Setya bilang ‘kapan saya diperban?’. Saya kaget karena sebelumnya dia diam saja sejak dibawa ke ruang perawatan,” kata Indri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin (02/03/2018).
4. Dokter Bimanesh Mengubah Diagnosis Setnov
Indri mengatakan saat pertama kali masuk RS, Setya didiagnosis mengalami hipertensi dan vertigo. Namun Dokter Bimanesh, menurut Indri, mengubah diagnosis untuk Setya menjadi trauma kapitis. Trauma kapitis merupakan cedera di daerah kepala yang terjadi akibat benturan benda tumpul.
Menurut Indri, sesaat sebelum diagnosis Setya itu diubah, dokter Bimanesh Sutarjo bertemu dengan Fredrich Yunadi. Indri melihat Fredrich datang menyerahkan dokumen hasil lab dan foto radiologi ke Bimanesh.
5. Dokter Bimanesh Meminta Perawat Buang Diagnosis Setnov yang Lama
6. Perawat Pergoki Setnov Kencing Berdiri Sehari Setelah Kecelakaan
7. Setelah Ketahuan Kencing Berdiri, Setnov Langsung Pura-pura Lemas
8. Setnov Memakai Bantal Setelah Kecelakaan. Padahal SOP Pasien Kecelakaan Dilarang Memakai Bantal
9. Setnov Langsung Masuk Kamar VIP Tanpa Melalui IGD
10. Setnov ditangani oleh Dokter Spesialis Ginjal. Padahal Keluhan Benturan Kepala
11. Setnov Diinfus Memakai Jarum Anak-anak karena Pembuluh Darah Tidak Terlihat
12. Luka yang Diterima Setnov Saat Kecelakaan Tidak Sebesar Bakpao
(Muspri-www.harianindo.com)