Rio Hondo – Bos Tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengaku geram dengan tindakan pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, yang telah menjatuhkan pembalap andalannya, yakni Valentino Rossi pada balapan seri kedua MotoGP 2018 yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Senin 9 April 2018 dini hari WIB. Pasalnya, akibat kecelakaan itu, Rossi hanya mampu finis di urutan ke-19 dengan mencatatkan total waktu 41 menit 28,424 detik.
Rossi memang memulai race dari posisi yang tidak terlalu baik, yakni di urutan ke-11. Akan tetapi, ia dengan cepat mengendarai kuda besinya hingga berhasil melewati beberapa pembalap lainnya.
Nahas bagi Rossi, ketika dirinya memasuki lap ke-21. Ia harus terjatuh lantaran disenggol oleh Marquez ketika berada di tikungan. Alhasil, Rossi pun bersusah payah untuk membangunkan motornya agar dapat melanjutkan lap yang tersisa.
Meski Rossi berhasil finis, pembalap berpaspor Italia itu tidak memperoleh satu poin pun di seri balapan tersebut. Kini, Rossi harus terjerembab di peringkat kedelapan klasemen sementara MotoGP 2018 dengan mengumpulkan 16 poin.
Tak ayal, Jarvis pun mengaku kesal atas apa yang telah dilakukan Marquez kepada Rossi. Ia mengaku mengalami kerugian karena pembalap andalannya tidak mendapatkan poin sama sekali di seri Argentina tersebut. Ia pun berharap pihak MotoGP memberikan sanksi kepada Marquez karena melakukan tindakan tidak menyenangkan itu.
“Kami sudah pergi ke pihak penanggung jawab balapan untuk memperjelas nasib kami. Valentino (Rossi) juga ikut bersama kami untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan secara langsung. Sekarang kami tinggal menunggu keputusan pihak MotoGP dan FIM (Federasi Balap Motor Dunia),” ungkap Jarvis sebagaimana diberitakan Autosport pada Senin (9/4/2018).
“Mereka harus memutuskan apakah mereka bisa melakukan sesuatu yang lebih, karena mereka telah memberinya (Marquez) penalti sebesar 30 detik pada perlombaan,” lanjutnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)