Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi dalam menanggapi kehebohan yang terjadi setelah seorang peneliti tsunami dari Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksi bahwa wilayah Pandeglang, Banten, berpotensi mengalami tsunami setinggi 57 meter.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui video conference dari kantor BMKG Papua yang disiarkan ke kantor BMKG pusat di Kemayoran, Jakarta, hasil penelitian tersebut masih harus dikaji secara mendalam.
“Di sini kami perlu menyampaikan terkait adanya potensi tsunami di Pandeglang dengan lebih 50 Meter dalam pemberitaan itu, kami sampaikan bahwa berdasarkan UU no 31 tahun 2009, BMKG mendapat mandat untuk observasi dan analisis dan disemasi mengenai meterologi gempa dan tsunami. Oleh karena itu terkait info gempa bumi dan tsunami bersama ini kami perlu sampaikan lima poin penting yang disampaikan oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Muhammad Sadly yang berada di kantor BMKG pusat kemudian melanjutkan memaparkan lima poin penting yang dimaksud Dwikorita.
1. Dalam rangka memberikan layananan informasi gempa bumi dan tsunami secara lebih tepat dan akurat, sesuai yang dimandatkan dalam UU nomor 31 tahun 2009, BMKG menjalin kerjasama dengan pakar di bidang gempa bumi dan tsunami dari berbagai lembaga, instansi dan perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri.
2. Hasil penelitian dan kajian bersama para pakar yang teruji secara ilmiah berbasis data yang memadai dan valid dapat diterapkan dalam mendukung analisis untuk meningkatkan kualitas dan akurasi informasi gempa bumi dan tsunami yang diberikan oleh BMKG. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk lebih arif dalam memahami informasi gempa dan tsunami khususnya apabila informasi tersebut masih berupa kajian awal yang belum teruji maka informasi tersebut belum dapat menjadi pedoman resmi yang menjadi acuan dalam Upaya mitigasi bencana.
3. Pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pandeglang peneliti BPPT sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi yang masih perlu dikaji lebih lanjut berbasis data ilmiah yang lebih memadai karena penelitian tersebut tidak menyebutkan kapan akan terjadinya sehingga dalam hal ini masyarakat agar tetap tenang.
4. BMKG akan terus melakukan monitoring aktivitas gempa bumi di Indonesia termasuk potensi tsunami dari setiap gempa kuat yang terjadi dan segera memberikan informasi tersebut dengan cepat dalam waktu kurang dari 5 menit melalui berbagai media diseminasi baik SMS website sosmed dan aplikasi info BMKG Selain itu BMKG bersama pihak terkait akan terus aktif dalam memberikan edukasi terkait mitigasi gempa bumi dan tsunami kepada stakeholder masyarakat dan media untuk mendukung efektivitas pengurangan risiko bencana.
5. Untuk itu masyarakat diminta untuk selalu mengikuti informasi BMKG melalui:
a. Website: bmkg.go.id
b. Aplikasi info BMKG yang dapat diunduh dari mobile apps
c. Sosial media di @infobmkg yang ada di Twitter, Instagram, Facebook dan Youtube.
(samsul arifin – www.harianindo.com)