Harian IndoJakarta – Amron Asyhari selaku Ketua DPP Hanura sudah memutuskan bahwa dirinya tak akan membatalkan gugatannya terkait laporan adanya dugaan penistaan agama yang dilakukan Sukmawati Soekarnoputri dalam pembacaan puisi yang berjudul “Ibu Indonesia”.
Dirinya menilai bahwa permintaan maaf yang telah dilakukan oleh Sukmawati tak akan menggugurkan laporan yang telah diproses oleh pihak kepolisian. Selanjutnya Amron mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Sukmawati haruslah mendapatkan ganjaran.
Ia menginginkan kasus Sukmawati itu bisa dijadikan pelajaran bagi orang lain agar lebih berhati-hati dan tidak mudah berteriak-teriak mempermainkan agama Islam yang sudah tahu sangat sensitif.
Saat dihubungi, dirinya mengatakan bahwa “Saya tidak akan mencabut laporan, ini pelajaran buat yang lainnya, buat mereka yang suka berkoar-koar menjelekkan kelompok satu dengan yang lainnya, pelajaran buat mereka-mereka yang suka mengkacau balaukan kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia,”
Amron menjelaskan, puisi berjudul ‘Ibu Indonesia’ Sukmawati yang membandingkan cadar dengan konde dan adzan dengan kidung telah melukai hati umat Islam. Seharusnya, Sukmawati paham bahwa adzan dan cadar itu bagian dari syariat Islam yang sakral sehingga tidak boleh dibandingkan dengan lainnya.
“Seandainya kidung disamakan dengan gamelan saja, pasti para pecinta gamelan akan marah, apalagi kidung disamakan dengan adzan, Tidak usahlah disama-samakan, karena itu tidak sepantasnya disamakan,” terangnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
