Jakarta – Perihal ucapan tak pantas yang dilontarkan oleh Arteria Dahlan kepada jajaran Kemenag ternyata sudah sampai ke telinga Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI pun meminta para tokoh dan elit politik untuk mengedepankan perilaku santun dalam berpolitik.
Zainut Tauhid selaku Wakil Ketua Umum MUI berkata bahwa “Sehingga sebesar apa pun perbedaan pendapat yang terjadi di ruang publik harus tetap dalam bingkai perbedaan yang sehat, konstruktif, dan argumentatif,”
“Kritik yang dibangun harus dengan narasi yang baik, jujur dan elegan bukan dengan narasi yang sinis, sarkastik dan penuh kebencian. Sehingga tidak ada pihak yang merasa direndahkan dan dilecehkan,” tambahnya.
Karena ucapan tak pantas tersebut, MUI sangat kecewa ada pejabat negara yang dalam mengungkapkan kritik menggunakan kalimat yang kasar dan arogan. Zainut menambahkan, hal tersebut menunjukkan rendahnya etika, tumpulnya rasa empati, dan hilangnya kepekaan sosialnya.
“Perilaku tersebut merupakan bentuk arogansi kekuasaan dan sikap jumawa,” ungkapnya.
“Jadi jika ada unsur pelanggaran etika yang dilakukan oleh anggotanya, maka MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) harus memberikan sanksi yang tegas demi menjaga marwah dan kehormatan lembaga DPR RI, baik melalui pengaduan maupun tanpa adanya pengaduan dari masyarakat,” pungkasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)