Harian IndoJakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai memperlihatkan gerakan manuvernya guna menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Salah satunya dengan mengajukan 12 nama yang diusulkan untuk menjadi bakal Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Roy Suryo
Beberapa nama dimunculkan PSI mulai Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Din Syamsudin, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, hinga pemilik Trans Corp Chairul Tanjung.
Selain nama cawapres, PSI juga merekomendasikan nama-nama untuk mengisi pos menteri kabinet. Nama Agus Harimurti Yudhoyono disebut layak menjadi Menteri Pertahanan. Selain itu, ada juga nama-nama lain seperti Najwa Sihab.
Tak hanya sampai di situ, PSI juga ingin mengubah nomenklatur dari beberapa kementerian. Seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga diubah menjadi hanya Kementerian Olahraga. Dan beberapa kementerian lain yang diubah.
Baca juga : PSI Menilai Gerindra Hanya Bisa Menebar Kecemasan
Manuver yang dilakukan oleh PSI menuai komentar dari berbagai pihak. Salah satunya dari Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Roy Suryo. Roy Suryo mengatakan bahwa biar publik tertawa dengan cara yang dilakukan oleh PSI.
“Biarkan masyarakat yang (ketawa) menilainya,” kata Roy Suryo di Jakarta, Selasa (27/03/2018).
Lebih lanjut Roy Suryo menjelaskan bahwasanya sebagai partai baru, seharusnya PSI tahu diri untuk mengambil kebijakan. Menurut dia, partai-partai yang sudah lama tidak ingin membebani Presiden dengan mengajukan nama-nama kabinet.
“Kok ini ibaratnya belum berkinerja apa-apa sudah minta jatah. Maka sebaiknya tunjukkan dulu kewajibannya, baru mengajukan haknya,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)
