Buleleng – Pembahasan mengenai penggunaan cadar di Indonesia masih menjadi topik hangat untuk diperbincangkan. Menariknya, respon santai diungkapkan oleh Kyai Taufiq As’adi selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bali.
Dalam seminar Nasional yang diadakan di Buleleng kemarin Minggu, beliau berkata bahwa “Yang memakai cadar harus dipertanyakan, fahamnya seperti apa, padahal auratnya perempuan adalah selain wajah dan telapak tangan, maka pantas jika kalau ada yang memakai cadar perlu dipertanyakan karena sudah tidak sama dengan faham (fashion) Islam yang ada di Indonesia, (tapi) adanya di Arab Saudi,”
Dirinya memiliki penilaian sederhana bahwa sejatinya penggunaan hijab sudah cukup untuk kebutuhan menutup aurat sebagaimana diperintahkan agama. Pun demikian, ia tidak melarang adanya penggunaan cadar bagi muslimah selama mereka paham dengan fashion item yang mereka kenakan itu.
“Setiap sesuatu ada tempatnya, jika Indonesia memakai hijab saja sudah cukup. Jika yang memakai cadar sudah komunikasi dengan menyampaikan alasannya, maka insya Allah akan dimaklumi,” tuturnya.
“Jika gamis tangannya tertutup, jika ada kotoran tersapu, maka akan banyak pertanyakan apakah itu ada Indonesia, karena itu adanya di Arab Saudi, jadi ada tempat masing masing, jadi kita harus bisa menempatkan sesuai dengan lingkungan kita,” tegasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)