Jakarta – Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan kembali angkat bicara tentang ramainya pembahasan mengenai utang pemerintah Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya di kompas.com, dirinya mengatakan bahwa “Dalam konteks keuangan negara dan neraca keuangan pemerintah, banyak komponen lain selain utang yang harus ikut diperhatikan,”
Sri Mulyani menuturkan, ada yang namanya aset sebagai akumulasi dari hasil belanja pemerintah di masa-masa sebelumnya. Sedangkan dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2016, nilai aset pemerintah sebesar Rp 5.456,88 triliun.
Nilai itu belum ditambah dengan hasil revaluasi yang menampilkan nilai aktual dari berbagai aset negara, seperti tanah, gedung, jalan, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lainnya.
“Hasil revaluasi aset tahun 2017 terhadap sekitar 40 persen aset negara menunjukkan peningkatan 239 persen dari Rp 781 triliun jadi Rp 2.648 triliun atau kenaikan sebesar Rp 1.867 triliun,” tutur Sri Mulyani.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan perihal pihak yang membandingkan utang dengan belanja modal atau belanja infrastruktur pemerintah.
Menurut Sri Mulyani, tidak semua belanja modal dilakukan oleh kementerian/lembaga di pusat, melainkan juga di pemerintah daerah.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)