Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, tidak ada maksud politik di balik safarinya menemui sejumlah ulama di berbagai daerah akhir-akhir ini. “Tidak ada maksud politik atau apa,” kata Kapolri usai meresmikan Mesjid Baiturrahman di Polresta Jambi, Jumat (23/3/2018) sore.
Dia pun menegaskan, posisinya netral dan tidak terlibat politik praktis.”Karena posisi Polri sama dengan posisi TNI, untuk masalah politik, kami netral. Politik kami adalah politik negara, mengabdi kepada negara dan bangsa, bukan politik partai,” katanya.
Kapolri belakangan aktif menemui ormas Islam dan para ulama. Hal yang sama juga diucapkannya terkait tujuan peresmian masjid yang memiliki luas 100 meter persegi itu. “Semoga dengan acara ini dapat mendinginkan suasana di Jambi serta semoga pemerintah dan masyarakat kompak,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Tito pun menceritakan, awalnya ia diminta oleh Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS untuk meresmikan masjid tersebu t.”Peresmian ini sebetulnya spontan saja karena Bapak Kapolda meminta saya untuk meresmikan (masjid) mengambil momentum Tabligh Akbar,” katanya.
Baca juga: Jokowi : Ini Negara Hukum, KPK Silakan Proses Puan dan Pramono
Permintaan Muchlis disetujuinya karena Tito melihat bahwa pembangunan masjid merupakan cerminan upaya perbaikan kualitas sumber daya manusia.
Dengan pembentukan karakter agama, mental dan spiritual anggota polisi akan terbina dengan baik.”Aspek mental dan rohani menjadi kunci seseorang mampu menahan godaan dan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)