Jakarta – Secara mengejutkan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto baru-baru ini mengatakan bahwa pada tahun 2030 mendatang, negara Indonesia diprediksi akan bubar. Pernyataan tersebut terekam dalam sebuah cuplikan video berdurasi 1 menit 18 detik yang diposting oleh akun resmi Facebook Gerindra, pada Senin (19/3/2018).
Terkait dengan hal tersebut, Wakil ketua DPR, Fadli Zon mengatakan bahwa pernyataan tersebut hanya sebuah peringatan dan kritikan bagi pemerintah yang dianggap belum bekerja secara maksimal. Pasalnya, jika hal tersebut dibiarkan saja, bakal berdampak buruk bagi keberlangsungan negara ini.
“Itu namanya warning, ya. Kita itu ingin Indonesia lebih dari 1.000 tahun, 2.000 tahun, selamanya sampai kiamat. Tapi kalau cara memimpin Indonesia sama seperti sekarang ya bisa kacau,” ungkap Fadli di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
Warning yang dimaksud oleh Fadli sendiri adalah agar pemerintah tidak salah dalam menentukan arah negara ini. Tujuannya agar Indonesia tidak mendekati jurang kehancuran.
“Kalau kita salah jalan, kita bisa bubar. Justru kita tidak ingin kita itu bubar. Jangan sampai kita salah jalan. Menurut saya ini kita sudah banyak salah jalan ya masuk kejerat utang dan lain-lain,” tegas Fadli
Fadli melanjutkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami kehancuran apabila tidak adanya perbaikan dalam sistem bernegara. Hal tersebut berkaca dari pengalaman Uni Soviet, negara digdaya pada masanya yang akhirnya mengalami kehancuran.
“Uni Soviet saja pecah. Kita lihat pengalaman Uni Soviet. Negara yang sangat kuat saja hanya bertahan 70 tahun. Padahal dia punya partai yang sangat kuat, punya Red Army yang sangat kuat,” pungkas Fadli.
Akan tetapi, Fadli mengaku belum mengetahui pasti kapan dan di mana video tersebut direkam. Ia juga belum bisa memastikan pidato itu disampaikan dalam acara internal partai atau acara lain.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)