Jakarta – Berita hoax alias berita bohong kembali beredar. Berita bohong kali ini menerpa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut informasi yang beredar, Megawati telah melarang Adzan untuk dikumandangkan karena dianggap telah mengganggu pendengaran.
Dilansir dari Detik.com, Senin (19/03/2018), berita bohong tersebut disebarkan oleh seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pematang Pasir, Tanjung Balai, Lampung. Guru tersebut diketahui bernama Rukiyah. Akhirnya Rukiyah telah meminta maaf didepan sekolah atas informasi bohong yang sudah ia sebarkan.
Akun Twitter PDIP Sumatera Utara, @PDIPSumut, mengunggah foto Rukiyah yang meminta maaf di hadapan para guru tempat mengajarnya dan murid-muridnya. Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari membenarkan cuitan @PDIPSumut itu.
“Iya, aku re-tweet aku, dari akunnya PDIP Sumut. Ya berarti itu kan resmi ya,” ujar Eva saat dihubungi, Minggu (18/03/2018).
Baca juga : Foto Dahsyatnya Banjir Bandang di Bandung
Lebih lanjut Eva menjelaskan bahwa informasi hoax yang disebarkan Rukiyah ialah berita palsu soal Mega yang meminta azan disetop karena mengganggu pendengaran. Rukiyah menyebarkan hoax di depan kelas saat mengajar murid-muridnya.
Mengetahui hal itu, para kader PDIP setempat pun berang dan menuntut Rukiyah meminta maaf langsung.
“Baguslah anak-anak nggak langsung minta dikriminal, langsung suruh minta maaf aja dan itu kan karena kalau nggak salah dia nyebarinnya di depan kelas, kan ndak bener itu menyampaikan, parah gitu loh,” ucap Eva.
(Muspri-www.harianindo.com)