Surabaya – Seorang guru, apalagi guru agama, seharusnya memiliki karakter yang baik dan dapat memberikan contoh kepada muridnya. Namun tidak dengan guru agama di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Surabaya ini.
Seorang guru agama berinisial MZ (43) yang mengajar di sebuah SD di kawasan Manukan Kulon, Tandes, Surabaya, melakukan pelecehan terhadap belasan orang siswinya dalam dua bulan terakhir ini.
Warga Jalan Manukan Bakti Gang 20, Surabaya ini melakukan pelecehan dengan meraba bagian dada siswinya dengan modus merangkul dan bersalaman sepulang sekolah.
Menurut keterangan Kapolsek Tandes Kompol Sofwan, hingga saat ini belum ada pihak keluarga yang melakukan pelaporan kepada polisi, dan hanya diselesaikan di lingkungan sekolah saja.
“Kami pihak Polsek Tandes sudah menyarankan melapor, tapi keluarga tetap bersikeras tidak mau melapor,” kata Sofwan kepada awak media, Sabtu (17/3/2018).
Sofwan menambahkan, para korban digerayangi MZ saat jam sekolah telah usai, meski belum mengarah ke persetubuhan.
“Korban digerayangi payudaranya saat masih memakai seragam sekolah dengan modus dirangkul dan saat salaman pulang sekolah,” imbuh Sofwan.
Salah satu siswi lantas melaporkan perbuatan MZ tersebut ke orang tuanya, yang kemudian mendatangi pihak sekolah.
Saat dilakukan mediasi oleh pihak sekolah dengan mempertemukan pelaku dan keluarga korban, MZ mengaku tidak hanya melakukan pelecehan terhadap satu orang siswi saja.
“Pelaku meminta maaf karena telah melakukan perbuatan yang tidak senonoh kepada siswinya,” kata Sofwan.
Pihak sekolah kemudian memecat MZ yang baru mengajar di sekolah tersebut sebagai guru tidak tetap selama satu tahun terakhir ini.
“Pihak sekolah dan korban juga telah menyepakati, oknum guru MZ sudah dipecat dari sekolah,” ujar Sofwan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)