Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bawha Partai Demokrat akan melakukan koalisi dengan partai politik yang lainnya. Hal itu ia ungkapkan saat memberikan pidatonya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2018 yang digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/03/2018).
Meski begitu, AHY tidak menyebutkan secara rinci partai berlambang mecy tersebut akan berkoalisi dengan partai apa saja dan juga apa posisi Demokrat dalam koalisi tersebut. Dalam kesempatan itu, Demokrat juga tidak menyebutkan nama calon presiden atau wakil presiden yang akan diusung.
“Saya menyadari partai kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita perlu bekerja sama dengan partai lainnya, berkoalisi, agar pikiran dan keringat perjuangan kita bisa menjadi manfaat besar untuk kebaikan bangsa dan negara,” ujar AHY saat memberikan pidato dalam rapimnas, Minggu (11/03/2018).
Melihat hal itu, Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menjelaskan peluang Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga : Ruhut Menduga Ada Keinginan SBY Menjadikan AHY Menteri Jokowi
Siti menilai bahwa AHY memiliki peluang yang cukup besar untuk memenangkan dalam pilpres 2019 jika poros ketiga terbentuk. Namun, syarat untuk membentuk poros ketiga itu, Partai Demokrat harus memenuhi persyaratan presidential threshold (PT), yakni 20 persen di Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara sah nasional.
“Partai Demokrat hanya bisa memenuhi 9-10 persen PT. Minimal harus berkoalisi dengan tiga partai, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) contohnya,” kata Siti seperti yang dilansir dari Tempo, Senin (12/03/2018).
Siti pun mengakui bahwa potensi AHY dalam dunia politik sudah mulai terlihat. Menurutnya tingkat popularitas AHY terus naik saat menjadi salah satu calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Terlebih untuk yang berskala nasional seperti pilpres, AHY masih didompleng oleh nama besar ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan para pendukungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)