Jakarta – Pengaruh sentimen eksternal terhadap nilai tukar dolar AS yang semakin menguat terus saja bergulir. Sentimen eksternal tersebut dipicu oleh rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS menyusul pidato Gubernur the Fed Jerome Powell.
Seperti yang diketahui nilai tukar dolar terhadap rupiah terus saja menguat. Hal ini terlihat masih berada di kisaran Rp 13.700-an. Mata uang Paman Sam itu terus menguat sejak menyentuh level Rp 13.427 di awal Februari, dan kini terus menguat hingga ke angka Rp 13.750-an.
Baca juga : Di Depan Jokowi, Pengusaha Muda Indonesia Minta Dilibatkan Dalam Pengerjaan Tol
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto memprediksi, pelemahan nilai tukar rupiah akan mencapai puncaknya saat penyelenggaraan Federal Open Market Committee (FOMC) oleh Bank Sentral AS The Fed semakin dekat di medio Maret mendatang.
Selain rupiah, pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap negara-negara didunia lainnya juga masih terus bergulir, terutama negara-negara di Asia. Indonesia sendiri dianggap masih cukup kuat menahan gempuran sentimen eksternal dari AS karena memiliki kondisi fundamental ekonomi yang kuat.
(Muspri-www.harianindo.com)