Jakarta – Seorang dosen ditangkap Polda Jawa Barat lantaran ditengarai menyebar isu hoax muadzin dibunuh orang gila. Selain itu dirinya juga terindikasi adalah anggota The Family MCA (Muslim Cyber Army).
Disampaikan oleh Kombes Umar S Fana selaku Dikrikum Polda Jawa Barat bahwa wanita berusia 48 tahun yang mengajar di sebuah universitas ternama di Jogjakarta itu adalah salah satu jaringan dari Muslim Cyber Army.
Umar menyampaikan, perempuan bernama Tara Asih itu diketahui menyebar isu hoax pembunuhan H Bahro di Cikijing, Majalengka, oleh orang yang berpura-pura gila.
Melalui akun TARA DEV SAMS, Tara menyebar berita itu sejak Sabtu, tanggal 17 Februari 2018 sekitar jam 12.00 WIB.
“Postingannya lalu dibagikan oleh belasan ribu akun,” beber Umar.
Penangkapan Tara yang tercatat sebagai warga Desa Kalasan, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah tersebut dilakukan di rumah kerabatnya di Jakarta Utara.
Dalam proses penangkapannya, disertai juga bukti 1 (satu) buah tablet Lenovi Type 9500 Nomor imey: 1.86336.3028411138 dengan ciri-ciri warna hitam, corak stiker-stiker.
Selain itu juga sebuah akun e-mail dengan nama [email protected] yang di expose ke dalam bentuk CD berikut satu bundle print outnya.
Juga dua lembar screenshot yang berisi berita bohong yang disebarkannya melalui media sosial.
Umar membenarkan, sosok H Bahro memang benar terbunuh. Tapi disebabkan tindak kriminal perampokan yang para pelakunya juga sudah ditangkap Polres Majalengka.
Ia juga menegaskan bahwa H Bahro bukan seorang muazin atau ustadz, melainkan seorang pensiunan.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)