Jakarta – Lantaran lebih awet dan tahan lama, banyak pengendara sepeda motor suka memilih ban tubeless. Ban ini juga lebih aman bagi biker lantaran sepeda motor yang mereka kendarai lebih rawan terkena paku atau berbagai benda tajam di jalan.
Ban tubeless juga butuh perawatan yang tidak berbelit, selain awet dan tahan lama. Meskipun demikian, ternyata masih banyak juga pengguna yang belum mengerti cara merawat ban tubeless agar memiliki performa maksimal. Satria Tubagus, karyawan Planet Ban di Cibinong, Bogor, Jawa Barat memberikan tips merawat ban tubeless.
“Harus rutin isi angin. Ban tubelees itu kan tidak memakai ban dalam, jadi kalau ada kebocoran sedikit dari sela-sela vlegnya, biasanya ban langsung habis,” katanya.
Satria menjelaskan, pengisian angin minimal dilakukan 2 minggu sekali. Ia lebih menganjurkan agar ban tubeless diisi Nitrogen. “Lebih bagus diisi dengan Nitrogen karena lebih dingin. Nitrogen juga tidak mengandung uap air karena sudah disaring. Jadi benar-benar pure angin yang didapat. Selain itu gas ini membuat ban tidak cepat aus dan lebih lama pemakaiannya,” bebernya.
Suhu yang terlalu tinggi dapat memicu ban mengalami overheating. Akibatnya, tekanan gas yang berada di dalamnya menjadi lebih besar (overinflation). Nah, Nitrogen bisa mencegah kondisi tersebut. Lantas bagaimana dengan porsi angin yang harus diberikan? Satria mengatakan, standar pengisian untuk ban depan tekanannya 28 psi – 32 psi, sedangkan ban belakang, kisaran tekanannya 34 psi – 38 psi.
“Cuma terkadang ada pelanggan yang merasa kekerasan atau terlalu lembek, jadi untuk pengisian banyak yang request. Setelan standarnya dari kita ya segitu. Tapi juga, orang-orang biasanya menunggu kempes dulu baru isi angin. Itu ada kemungkinan bisa rembes dari samping,” lanjutnya.
Ada cairan khusus yang bisa menambal ban secara otomatis, bila terkena paku atau benda tajam juga. Cairain ini dapat menambal lubang berdiameter kurang dari 7 mm.
Tips lain yang diberikan yaitu menjaga supaya ban tidak cepat botak, Satria menyarankan agar pengendara motor rutin isi Nitrogen. Ia juga menganjurkan agar Anda mengendarai motor dengan baik dengan benar. “Tak sedikit orang membawa motor dalam kecepatan tinggi, lalu mengerem mendadak. Hal itu menjadi salah satu faktor dikarenakan gesekan yang terjadi,” tuturnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)