Harian IndoJakarta – PDI Perjuangan (PDIP) kembali menegaskan bahwa partai politik tersebut tidak memiliki kaitan apa pun dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini diungkapkan langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan mengatakan bahwa sangat tidak mungkin kader PDIP menjadi kader PKI.
Saat diwawancara, dirinya mengungkapkan bahwa “Di dalam AD/ART partai kami, kader yang memiliki keanggotaan partai lain saja dipecat, apalagi anggota PKI ,”
Hal itu disampaikan Hasto saat bersaksi di persidangan terdakwa pencemaran nama baik, Alfian Tanjung. Melalui akun Twitter-nya, Alfian pernah mencuit ‘PDIP 85 persen isinya kader PKI’.
Dirinya menilai bahwa cuitan Alfian berdampak sangat luas dan negatif terhadap PDIP. Salah satunya terkait pemenangan Pilkada Banten 2017.
“Kami melakukan kajian terhadap Pilkada Banten, dampaknya (cuitan terdakwa) sangat serius,” kata Hasto.
“Sebagai gambaran dalam struktur DPP PDI Perjuangan ada empat orang kader KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam), yakni adalah Pak Idham Samawi, Pak Hamka Haq, Pak M. Prakosa dan Pak Rokhmin Dahuri. Bahkan Ketua Bidang Ideologi DPP PDI Perjuangan dipegang oleh Idham Samawi yang merupakan alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Beliau (Idham Samawi) pun dipertanyakan,” kata Hasto.
Karenanya, tegas Hasto, cuitan Alfian Tanujung yang menuding ‘PDIP 85 persen isinya kader PKI’ adalah fitnah yang keji,merugikan nama baik PDI Perjuangan dan menyakiti hati kader-kader PDI Perjuangan, khususnya yang bergama Islam. “Lebih dari 92 persen kader PDI Perjuangan beragama Islam,” kata Hasto.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
