Yogyakarta – AKBP Sahat M. Hasibuan selaku Kepala Polisi Resor Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta membenarkan kabaran mengenai adanya sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) yang mengatasnamakan Islam, di antaranya Front Jihad Islam (FJI) yang mendatangi rencana bakti sosial panitia Gereja Santo Paulus, Pringgolayan Banguntapan, Bantul.
Namun dirinya memberikan konfirmasi bahwa tak ada tindakan anarkis dalam proses kedatangan mereka. Saat dihubungi kemarin, beliau mengatakan bahwa “Kalau anarkis kami hajar. Tidak ada pembubaran. Ormas (FJI) mempersilakan baksos di gereja,”
Kedatangan ini disebabkan karena adanya penolakan dari masyarakat Pringgolayan yang mayoritas muslim sehingga kurang adanya komunikasi yang berujung penolakan acara baksos itu. Polisi, menurut dia, sudah melakukan tugasnya menjaga keamanan. Ormas yang mendatangi tempat untuk baksos menurut dia mempersilakan bakti sosial bila digelar di gereja.
Sedangkan Agustinus Ariawan selaku Romo Paroki Gereja Santo Paulus mengungkapkan bahwa kegiatan itu rangkaian dari memperingati 32 tahun berdirinya gereja sekaligus peresmian paroki dari paroki administratif menjadi paroki mandiri. Selain bakti sosial, panitia gereja pada hari yang berbeda telah menggelar tirakatan, syukuran paseduluran dengan mengundang kalangan muslim. Ada juga ziarah ke sejumlah tokoh.
Bakti sosial itu, kata Ariawan, menyasar kalangan lintas iman yang multikultural. Kegiatan itu sedianya diisi dengan penjualan 185 paket sembilan bahan pokok (sembako) dengan harga murah dan pemeriksaan kesehatan. Tapi, sejumlah pemuda masjid dan organisasi masyarakat mendatangi rencana baksos pada Minggu pagi, 28 Januari 2018.
“Kami menghadapi orang yang berprinsip pokoe sehingga panitia membatalkan bakti sosial,” kata dia.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)