Jember – Sejumlah warga yang menamai diri mereka ‘Rakyat Menggugat’ melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jember, Jawa Timur, untuk mendesak DPRD melakukan tindakan terhadap Bupati Jember, Faida.
Mereka menyerukan lima tuntutan, yakni yang pertama meminta pertanggungjawaban kepada bupati atas semakin tidak jelasnya kondisi Jember.
Yang kedua, mendesak seluruh anggota parlemen agar segera menggunakan hak angket.
Ketiga, mendesak parlemen agar segera menggelar sidang untuk membentuk panitia angket.
Keempat, mendesak seluruh fraksi mendukung terbentuknya panitia angket.
Dan yang kelima, menyerukan kepada warga Jember untuk tidak memilih lagi wakil rakyat yang tidak mendukung kerja panitia angket.
Salah satu tokoh yang ikut berada di tengah-tengah pendemo yakni Kiai Moh. S. Sulthon atau Gus Sulthon.
Menurut Gus Sulthon, dirinya prihatin terhadap kondisi Jember akibat belum disahkannya APBD 2018, karena Bupati Faida tidak mau menandatangani Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) hasil finalisasi pembahasan bersama di gedung Dewan.
Akibat dari itu, dana sebesar Rp 649 miliar tidak terserap di dalam APBD.
“Ini sama saja mengurangi kemakmuran rakyat,” kata Gus Sulthon.
Karena itu, ia meminta partai pendukung Bupati Faida, yakni PDIP dan Nasdem, agar melakukan teguran kepada pemerintah.
“PDI Perjuangan dan Nasdem sebagai partai pengusung saat pilkada perlu menegur pemerintah,” katanya.
“Kami rakyat Jember meminta partai pengusung untuk mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Aspirasi rakyat tolong disampaikan kepada penguasa Jember,” tambah Edi Purwanto, perwakilan demonstran lainnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)