Harian IndoJakarta – Jendral Tito Karnavian memutuskan angkat suara perihal penanganan kasus Ustad Zukifli dimana dirinya menjamin tidak akan ada kriminalisasi ulama terkait proses penyelidikan beliau.
Dirinya mengungkapkan demikian lantaran banyaknya cuitan dari beberapa pihak yang mengharapkan tindakan adil dalam penanganan kasus tersebut. Jenderal Tito menilai bahwa yang bersangkutan menjadi tersangka kasus ujaran kebencian dan SARA dikarenakan dalam ceramahnya diduga menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu.
Saat ditemui di Polda Metro Jaya kemarin, dirinya mengungkapkan bahwa “Polri tidak ingin kriminalisasi ulama. Kriminalisasi itu kalo dia melakukan perbuatan yang tidak diatur dalam hukum dipaksakan itu kriminalisasi,”
Selain itu, terdapat permasalahan dalam ungkapan ceramahnya mengenai pembuatan KTP terhadap WNA.
“Itu karena ceramah viral yang patut dipertanyakan. Contoh 200 juta KTP dibuat di Paris dan Cina, itu datanya benar tidak? Karena data ini berbahaya dan dapat memprovokasi publik,” ungkapnya.
Padahal lanjut Tito, pihaknya belum pernah dapat informasi seperti itu. Apakah data yang disebutkan yang bersangkutan itu valid atau sekedar asumsi.
“Ini publik sangat menghargai ulama, ulama itu tokoh panutan. Oleh karena itu, publik harus dikasih data valid dan kredibel, kalo ga kredibel kan nanti miss leading (menyesatkan),” tegasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
