Tel Aviv – Kepala dinas intelijen Mossad, Yossi Cohen, mengatakan, Israel sangat puas melihat Iran diguncang revolusi sosial.
“Kami berharap demonstrasi di Iran tidak berlebihan. Revolusi bisa terjadi kapan saja, besok atau lusa,” ujar Cohen dalam acara konferensi tahunan Kementerian Keuangan Israel pada Kamis (11/1/2018).
Dia melanjutkan, para pengunjuk rasa berhadapan dengan regu kematian yang melawan siapa saja yang mencoba mengangkat kepalanya di Iran. Pejabat keamanan senior ini mengklaim bahwa Israel memiliki mata dan telinga di Iran.
Pengawal Revolusi Iran, Ahad, 7 Januari 2018, mengatakan, pasukan keamanan berhasil mengakhiri aksi jalanan yang disokong oleh Amerika Serikat, Inggris, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi.
“Sedikitnya 1.000 orang ditahan dalam aksi unjuk rasa terbesar sejak demonstrasi melawan pemerintah pada 2009,” tulis Middle East Monitor. Aksi yang pecah sejak 28 Desember 2017 tersebut menewaskan setidaknya 22 orang di Iran. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)