Jakarta – Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Mangara Pardede mengungkapkan alasan awal mengapa pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang bisa menggelar lapak dagangannya di sisi timur Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu.
Dia mengatakan, hal itu berawal dari keinginan pemerintah untuk menata transportasi di area Pasar Tanah Abang, karena banyaknya masyarakat yang turun dari Stasiun Tanah Abang yang kalau tidak segera diatasi akan mengakibatkan kepadatan berlebih.
“(Stasiun) Tanah Abang saat ini rata-rata menurunkan dan mengangkut penumpang dari dan ke Tanah Abang rata-rata perhari 110 ribu penumpang,” kata Pardede saat FGD soal penataan lalu lintas dan kawasan Stasiun Tanah Abang, di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (4/1/2017).
Dia menambahkan, sebelum penataan Stasiun Tanah Abang sekarang ini, pintu keluar stasiun tersebut hanya ada satu di Jalan Jatibaru Raya yang menurutnya bisa dibayangkan bagaimana kepadatan area tersebut.
Baca juga: Agus Rahardjo Tegaskan OTT Telah Dilakukan KPK di Kalsel dan Surabaya
Apalagi, dengan banyaknya masyarakat yang turun dari stasiun itu juga menambah angkutan umum seperti mikrolet, bajaj, ojek online, dan ojek pangkalan yang ngetem di Jalan Jatibaru Raya, sehingga membuat area tersebut semakin semrawut. “Itu bisa kita bayangkan seperti apa crowded-nya Tanah Abang ini,” katanya.
Saat pertemuan pertama kali Wali Kota Jakpus dengan Gubernur DKI Jakarta, hal yang dibahas adalah masalah tersebut. Bagaimana mengatasinya, terlebih Pasar Tanah Abang juga dikunjungi orang dari mancanegara. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)