Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji demonstrasi yang terjadi di Iran. Namun, ia membantah menjadi dalang aksi-aksi anti-pemerintah tersebut.
Sebagaimana diberitakan Anadolu Agency pada Selasa (2/1/2018), bantahan itu dilontarkan Netanyahu setelah Presiden Iran Hassan Rouhani menilai Israel berada di balik aksi protes di Iran.
“Saya telah mendengar pernyataan Presiden Iran Rouhani bahwa Israel berada di balik aksi-aksi protes di Iran. Selain sebuah kebohongan, ini juga lucu,” kata Netanyahu dalam sebuah pidato untuk rakyat Iran dan pernyataan yang dibagikan Kantor Perdana Menteri kepada awak media.
Netanyahu menilai negara Eropa diam terhadap perkembangan yang terjadi di Iran. Begitu pula Israel, tak bakal tinggal diam.
“Ketika rezim Iran jatuh, masyarakat Iran dan Israel akan menjadi sahabat yang tulus. Saya berharap rakyat Iran akan berhasil dalam perjuangan untuk kebebasan ini,” ungkap Netanyahu.
Netanyahu menyebut para pengunjuk rasa sebagai “pahlawan” dan menuduh pemerintah Iran sebagai “rezim kejam”, yang menghabiskan jutaan dolar untuk menyebarkan kebencian dan dendam terhadap Israel.
Baca juga: Sembilan Orang Tewas Akibat Unjuk Rasa di Iran
Sementara itu, jumlah korban tewas dalam aksi demonstrasi anti-pemerintah di Iran, terus bertambah. Sejak aksi kali pertama digelar pada Kamis (28/12/2017), sedikitnya 16 orang, termasuk seorang anggota polisi, tewas.
Menurut kantor berita Iran Asriran, Senin (1/1), 5 orang tewas dalam aksi protes pada hari itu di provinsi Ishafan. Di Najafabad dekat Isfahan, seorang anggota polisi tewas dan tiga demonstran luka-luka. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)