Jakarta – Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengajak seluruh anggota dewan untuk bekerja lebih keras, lebih produktif, dan lebih menunjukan kontribusinya pada tahun 2018.
Dia memahami jika selama ini publik cenderung lebih banyak mempersepsikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara negatif. Citra tersebut, menurutnya, memang sudah ada sejak puluhan tahun, ketika parlemen dipaksa menerapkan demokrasi terpimpin.
Meskipun, citra negatif tersebut bukan berarti DPR tak berbuat apapun. “Sudah menjadi fakta bahwa DPR telah berkontribusi. Namun, publik menilai kontribusi DPR sejauh ini masih sangat-sangat minimal,” ujar Bambang melalui keterangan tertulis pada Senin (1/1/2018).
Dia mencontohkan, dari segi fungsi legislasi, publik kerap menilai produktivitas DPR dari capaian Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Bahkan, muncul kesan di publik bahwa anggota dewan cenderung sibuk dengan masalah politik praktis serta mengesampingkan tugasnya sebagai wakil rakyat dan legislator.
Baca juga: Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan Presiden Jokow
Di samping itu, hasil survei oleh Global Corruption Barometer (GCB) yang disusun Transparency International juga pernah menyimpulkan bahwa masyarakat sudah menilai DPR sebagai lembaga negara paling korup. Survei GCB tersebut dilaksanakan pada periode April – Juni 2016 di 31 provinsi di Indonesia.
Namun, Bambang melihat kritik tersebut merupakan bagian dari kepedulian publik terhadap DPR agar lebih menunjukan kinerja yang mumpuni. “Kinerja yang mumpuni bisa diwujudkan jika DPR berani melakukan perubahan dan pembaruan, sebagaimana perubahan dan pembaruan yang coba terus dilakukan oleh pemerintah pusat, sejumlah institusi negara dan sejumlah pemerintah daerah,” kata dia. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)