Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku tidak mengerti dengan sindiran yang dilakukan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitternya, @hnurwahid, yang mempermasalahkan pakta integritas yang ditandatangani oleh Deddy Mizwar.
“Enggak tahu saya apa yang dipermasalahin. Yang permasalahin bukan saya. Tanya aja ke yang mempermasalahin,” kata Deddy di Bandung, Senin (1/1/2018) malam.
Deddy menjelaskan bahwa wajar bila dirinya mendukung calon presiden yang didukung oleh Partai Demokrat pada Pilpres 2019 mendatang karena dirinya adalah kader Demokrat.
“Artinya PKS tidak akan mendukung calon presiden dari Partai Demokrat dong. Mungkin dia mikirnya saya ini kader PKS,” ujar Deddy.
“Apa salahnya coba mendukung partai sendiri, kan saya kadernya. Kalau kamu kader partai A, pasti mendukung partai A, kan, bukan partai lain,” tambahnya.
Seperti diketahui, Hidayat Nur Wahid memposting bukti pakta integritas terhadap Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Deddy Mizwar pada 2 Oktober 2017 lalu.
“Bang @Deddy_Mizwar_ berikut Pakta Integritas, ya Abang tandatangani, yg pd point 3 jelas menyebutkn ttg komitmen Demiz unt gerakkan mesin Partai unt memenangkan Presiden/Wakil Presiden yg diusung olh Partai Demokrat. Dokumen ini kami dapat dari 2 sumber yg sangat dekat dg Antum,” ujar Hidayat, Senin (1/1/2018).
Berikut isi pakta integritas Deddy Mizwar dengan Partai Demokrat tersebut:
1. Siap menjadi anggota partai Demokrat dan ditempat di struktur partai.
2. Siap menjadi calon gubernur Jawa Barat tahun 2018-2023 dan memenangkannya serta menggerakkan mesin partai termasuk biayanya.
3. Siap menggerakkan mesin partai untuk memenangkan presiden/wakil presiden yang diusung partai Demokrat tahun 2019-2024.
4. Siap menerima arahan partai koalisi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)