Colorado – Bila kita berpikir bahwa tikus adalah hewan pembawa virus terbanyak, mungkin kita harus berpikir ulang. Karena menurut hasil riset terbaru, kelelawar yang menduduki peringkat teratas hewan pembawa virus zoonosis terbanyak.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, kelelawar lebih banyak membawa virus bila dibandingkan dengan tikus.
“Ada sesuatu yang berbeda pada kelelawar sehingga lebih banyak digemari virus zoonosis,” kata David Hayman, ahli epidemiologi satwa liar dari Colorado State University di Amerika Serikat, seperti dilansir dari laman Live Science.
Selama ini, kelelawar diketahui sebagai inang bagi sejumlah virus berbahaya, seperti rabies, SARS (sindrom pernafasan akut), ebola, dan nipah, yang menyebabkan demam otak mematikan pada orang yang terinfeksi.
Namun yang luar biasa, meski sebagai inang, namun kelelawar tidak ikut terinfeksi virus yang dibawanya. Dia hanya memindahkan virus ke hewan lain atau manusia.
Peneliti membandingkan kemampuan kelelawar dan tikus sebagai pembawa virus atau inang. Tikus tercatat menjadi inang bagi 179 virus (68 di antaranya zoonosis). Sedangkan kekelawar merupakan inang bagi 137 virus (61 jenis bersifat zoonosis).
Meski jumlah virus zoonosis yang dibawa tikus lebih banyak, namun bila dihitung per spesies, jumlah virus pada kelelawar lebih banyak. Setiap spesies kelelawar menjadi inang bagi 1,79 virus zoonosis, sedangkan tikus hanya 1,48 virus per spesies.
(samsul arifin – www.harianindo.com)