Jombang – Hujan yang mengguyur seharian di wilayah Jombang mengakibatkan 11 Desa di 3 kecamatan di Jombang terendam banjir. Akibat banjir ini rtusan warga mengungsi di tempat yang lebih aman.
Salah satu desa yang terdampak banjir paling parah yakni Desa Kademangan, Mojoagung, dimana ketinggian air setinggi lutut orang dewasa hingga 2,5 meter.
“Hujan mulai jam 2 siang hingga jam 7 malam tadi. Air mulai masuk ke rumah-rumah warga jam 5 sore tadi,” kata salah satu warga Desa Kademangan yang ditemui di tempat pengungsian, Rabu (20/12/2017).
Ia bersama cucu dan suaminya memilih mengungsi di kantor Desa Kademangan.
“Bangunan rumah saya cukup tinggi, kalau di rumah warga lain lebih parah,” tambahnya.
Menurut Sekretaris BPBD Jombang Ahmad Saikhul Jabara, banjir yang terjadi di Desa Kademangan akibat dari meluapnya Sungai Gunting dan Catakbanteng.
“Di Desa Kademangan terdapat 624 rumah warga yang terdampak, ketinggian air 70 cm-2,5 meter,” terang Ahmad Saikhul, di tempat pengungsian.
“Pengungsian kami pusatkan di kantor Desa Kademangan,” jelasnya.
Selain Desa Kademangan, banjir juga terjadi di Desa Kedunglumpang, Wonoayu, Mancilan, Betek dan Karobelah. Semuanya terletak di Kecamatan Mojoagung.
“Untuk ketinggian air dan jumlah rumah warga yang terdampak belum bisa kami pastikan karena kami belum meninjau ke sana,” sebutnya.
Banjir juga diketahui terjadi di 4 desa di Kecamatan Mojowarno, yakni Desa Mojojejer, Gerobogan, Karanglo dan Catakgayam. Selain itu di Desa Tebel di Kecamatan Bareng.
“Ketinggian air rata-rata 40 cm, informasi yang kami terima, banjir belum sampai masuk ke rumah warga. Memang paling parah di Desa Kademangan,” tandasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)