Los Angeles – Negara Rusia dan Tiongkok baru-baru ini telah dianggap sebagai lawan dari Negara Amerika Serikat dimana kedua negara tersebut dinilai telah berusaha untuk menantang kekuatan AS. Pernyataan tersebut dideklarasikan oleh Presiden AS sendiri, Donald Trump.
“Mereka (Tiongkok dan Rusia) bertekad untuk membuat ekonomi kurang bebas dan kurang adil. Ini dilakukan untuk menumbuhkan militer mereka, mengendalikan informasi dan data untuk menekan masyarakat mereka dan memperluas pengaruhnya,” bunyi strategi Trump yang dikeluarkan oleh Gedung Putih seperti yang dilansir dari JawaPos, Selasa (19/12/2017).
Selain itu, Trump juga berjanji akan menarik AS dari kesepakatan iklim Paris kecuali jika ada perubahan yang dilakukan kepada AS. Strategi keamanan nasional Trump mencerminkan prioritas Amerika yang pertama atau America First.
Ini dilakukan untuk melindungi tanah air dan perbatasan AS, membangun kembali militer AS, memproyeksikan kekuatan ke luar negeri, dan mengejar kebijakan perdagangan yang lebih menguntungkan AS.
Baca juga : Perwakilan Dubes Palestina Sampaikan Terima Kasih Untuk Pemerintah Indonesia
“Amerika akan terus melakukan pendekatan yang menyeimbangkan keamanan energi, pembangunan ekonomi, dan perlindungan lingkungan,” ujar dokumen strategi keamanan nasional tersebut.
Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa Tiongkok dan Rusia berusaha untuk menggerogoti kekuatan AS. Hal itu mencermikan kekhawatiran administrasi Trump terhadap perkembangan pesat kedua negara tersebut.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, Rusia dan Tiongkok berusaha untuk merevisi status quo global. Rusia di Eropa dengan serbuan militernya ke Ukraina dan Georgia. Sementara Tiongkok di Asia dengan agresinya di Laut Cina Selatan.
(Muspri-www.harianindo.com)