Harian IndoWashington – Kelompok teroris ISIS yang telah dihancurkan di Suriah dan Irak mencoba menunjukkan bahwa mereka masih ada dengan membuat ancaman serangan teror terhadap gereja-gereja di Amerika Serikat (AS) pada perayaan Natal nanti.
Ancaman ISIS ini dilakukan dengan menyebarkan sebuah poster yang memperlihatkan seorang tentara ISIS sedang memegang senjata dan berdiri menghadap sebuah gereja.
“Tunggu kami: Kita akan bertemu saat Natal di New York,” demikian ancaman yang tertulis pada poster tersebut.
Meski di poster itu tertulis nama kota New York, namun gambar gereja pada poster itu adalah Gereja Katedral Nasional di Washington.
Sebelumnya, New York telah dua kali mendapatkan serangan teror dari simpatisan ISIS, namun Washington sejauh ini belum pernah.
Pada 1 November 2017 lalu, seorang warga Uzbekistan Sayfullo Saipov (29) menabrakkan truk yang disewanya di kerumunan pejalanan kaki di New Yor sambil meneriakkan “Allahu Akbar”. Akibat peristiwa itu delapan orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Terakhir, seorang pemuda kelahiran Bangladesh yang bernama Akayed Ullah mencoba melakukan aksi bom bunuh diri di Time Square New York City. Namum serangan bom pipa ini hanya melukai dirinya sendiri dan tiga orang lainnya dan tidak menimbulkan korban jiwa.
“Saya melakukannya untuk negara Islam,” kata Ullah ketika polisi menangkapnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
