Jakarta – Ketika sidang perdana kasus Tipikor Setnov beberapa hari lalu, terlihat beberapa orang yang menamakan diri Loyalis Golkar yang menggelar aksi mendukung Setya Novanto. Menariknya setelah ditelusuri, mereka mengaku mendapatkan upah untuk melakukan aksi tersebut.
Salah satu pelaku aksi yang tak mau menyebutkan nama mengakui bahwa “Kalau dulu di KPK dapat Rp 35 ribu. Tapi kalau ini nggak tahu dikasih berapa, bayarnya nanti kalau sudah selesai,”
“Ngamen di kampung-kampung, sehari kadang Rp 150 ribu dari pagi jam 10 sampai jam 2. Kan kita harus refreshing sekali-kali,” lanjutnya sambil tersenyum.
“Tadi dapat uang makan Rp 10 ribu, saya beli mie ayam aja. Cuma kadang-kadang kita bilang nggak ada air dan rokok nih,” katanya.
“Kadang Rp 100 ribu kalau bawa orang 25, kadang Rp 80 ribu. Terus misalnya yang pegang spanduk dikasih Rp 10 ribu,” katanya kembali.
Dalam hal ini, dia mengaku tak tahu menahu siapa Setnov sebenarnya. Dia hanya tahu saat melihat di layar TV.
“Nggak tahu, cuma kenal di TV aja,” pungkasnya.
Sebelumnya, massa yang mengaku pendukung Setya Novanto alias Setnov menyambangi gedung Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta Pusat. Massa yang jumlahnya sekitar puluhan orang itu mengatasnamakan Loyalis Golkar.
“Kita memberikan dukungan moril kepada Pak Novanto,” kata Wakil Ketua DPD II Partai Golkar Jakarta Timur, Jhonson Silitonga di lokasi, Rabu (13/12).
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)