Harian IndoJakarta – Wakil Direktur Pusat Kajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fuad Jabali, mengatakan bahwa sosok pengajar itu seharusnya memiliki bekal pengetahuan yang mumpuni. Sebab dengan kemampuan tersebut, para pengajar dapat mendidik siswanya secara optimal.
Fuad Jabali
“Pemerintah Indonesia harus memberdayakan guru khususnya pengajar pendidikan agama. Banyak sekali pengajar yang kemampuannya kurang,” kata Fuat saat menghadiri acara ‘Violent Extremisme & Religious Education in Southeast Asia’ di Hotel Oriental Mandarin, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) diperkirakan terdapat kekurangan guru Agama Islam sebanyak 21 ribu di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Setidaknya sudah ada sekitar 20 ribu sekolah yang tidak memiliki guru Agama Islam.
Baca juga : OSO Tegaskan Sangat Kehilangan Sosok AM Fatwa
Kurangnya guru Agama Islam juga diungkapkan oleh Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Cholil Nafis. Cholil mengatakan bahwa kekurangan guru agama yang sudah mencapai angka 21 ribu merupakan hal yang sangat menyedihkan bagi keberlangsungan pendidikan di Indonesia. Pasalnya Agama merupakan ajaran yang harus diajarkan dalam pendidikan di Indonesia sehingga dapat memperkuat karakter kebangsaan.
“Mendengar data dan membaca realita di tengah-tengah masyarakat bahwa kita masih banyak sekali membutuhnya guru agama ini menyedihkan. Karena undang-undang tentantang pendidikan itu mengharuskan ada pendidikan agama,” kata pria yang akrab disapa Kiai Cholil itu, Rabu (13/12/2017).
(Muspri-www.harianindo.com)
