Jakarta – Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk sosial, sehingga, berinteraksi dan menjalin sebuah hubungan dengan orang lain merupakan sebuah kebutuhan.
Karena merupakan sebuah kebutuhan, jika tidak terpenuhi, maka orang tersebut rentan merasa kesepian. Mungkin terlihat sepele, namun dampak kesepian bagi kesehatan ternyata cukup besar.
Untuk menghilangkan rasa kesepian, tentunya kita membutuhkan teman yang peka dengan perasaan kita.
Sebagaimana diberitakan Cheat Sheet pada Selasa (6/12/2017), berikut beberapa dampak kesepian bagi kesehatan:
1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Orang-orang yang sering mendapati diri mereka tanpa teman/kerabat mungkin lebih rentan terhadap penyakit.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Psychological Science, individu kesepian yang terpapar stres mengalami tingkat protein jenis yang lebih tinggi yang berkontribusi terhadap peradangan dibandingkan orang dewasa yang lebih terlibat secara sosial.
Dalam jangka panjang, peradangan yang meningkat ini bisa mendatangkan malapetaka pada sistem kekebalan tubuh Anda serupa dengan stres kronis.
2. Masalah kesehatan jantung
Mengonsumsi semua ikan berlemak yang ada di dunia ini tidak akan banyak membantu melindungi Anda jika Anda merasa kesepian sepanjang waktu.
Banyak penelitian individual telah meneliti hubungan antara isolasi sosial dan kesehatan jantung. Tahun 2015 ada 23 makalah melaporkan bahwa kesepian berdampak pada kesehatan jantung.
Dan sejauh mana isolasi sosial memengaruhi kesehatan jantung ini, ternyata cukup mengejutkan. Peneliti menemukan bahwa mereka yang merasa kesepian adalah 29 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner dan 32 persen lebih mungkin mengalami stroke.
3. Meningkatnya risiko demensia
Menurut Alzheimer’s Association, satu dari tiga orang berusia lanjut meninggal dengan penyakit Alzheimer atau jenis demensia lainnya.
Apakah makanan atau aktivitas fisik tertentu bisa mengurangi risiko? Hal ini masih menjadi perdebatan. Namun faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penyakit ini menjadi jauh lebih jelas.
Periset di Chicago Rush University Medical Center melakukan penelitian yang menunjukkan kemungkinan berkembangnya penyakit Alzheimer adalah dua kali lipat untuk individu yang kesepian.
4. Ketidakaktifan fisik
Satu studi tahun 2009 menemukan bahwa orang dewasa yang kesepian cenderung tidak aktif secara fisik dan berisiko lebih besar untuk beralih dari aktif menjadi tidak aktif.
Karena kurangnya olahraga adalah salah satu kontributor terbesar epidemi obesitas. Mereka yang merasa terisolasi secara sosial mungkin menempatkan diri mereka pada risiko penambahan berat badan yang substansial.
5. Risiko depresi lebih tinggi
Mungkin tidak mengherankan jika mendengar kesepian kronis dikaitkan dengan depresi, tapi perlu dicatat betapa kuat kedua hal tersebut terkait.
Pertama-tama, bahkan anak muda pun rentan. Penelitian yang dipublikasikan pada 2010 menemukan remaja yang merasa terisolasi lebih cenderung mengalami gejala depresi, terlepas dari jenis kelaminnya.
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang ditampilkan dalam Health Psychology menemukan bahwa individu yang kesepian lebih mungkin mengalami nyeri, depresi, dan kelelahan. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)