Jakarta – PBNU yang mungkin kurang sejalan dengan pemikiran alumni 212 yang mengangkat Habib Rizieq sebagai Imam Besar Umat Indonesai. Selain PBNU GP Ansor juga bahwa hal tersebut merupakan suatu konsep imam besar mengada-ada dan sangat tidak relevan.
Bahkan Ketum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa GP Ansor tidak mau diimami oleh Rizieq Syihab. Menurutnya hal tersebut merupakan hal yang sangat tidak jelas. Apalagi alumni 212 tersebut menyerukan agar pemerintah menyetop kriminalisasi terhadap ulama, termasuk kepada Rizieq.
Baca juga : PBNU : “Habib Rizieq Cukup Jadi Imam di Jemaahnya Saja”
Sebagai seorang Imam Besar seharusnya Rizieq menghadapi kasus hukum yang sedang dijalaninya dengan besar hati. Apa tidak malu sebagi Imam Besar tetapi tidak berani menghadapi kasus hukum yang menimpa dirinya.
“Umat yang mana? Kalau yang dimaksud umat Islam Indonesia, saya ini dan seluruh kader Ansor juga Islam, tapi tidak merasa dan tidak mau diimami oleh Rizieq Syihab. Lagian, imam besar ini sejenis apa? Mana ada konsepsi Islam yang menyebut imam besar? Nggak perlu mengada-adalah,” ujar Yaqut saat dimintai konfirmasi, Sabtu (2/12/2017).
“Apalagi jika penyebutan imam besar ini ditujukan untuk menekan aparat negara menghentikan kasus hukum Rizieq Syihab. Hemat saya, kalau mau kasus hukumnya selesai, ya dihadapi saja. Apalagi nggak merasa bersalah kan? Nggak perlu bikin sebutan neko-neko, malah malu sendiri nanti,” jelas Yaqut.
(Muspri-www.harianindo.com)