New York – Beberapa waktu yang lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membagikan sebuah cuitan di media sosial Twitter yang dinilai memicu kontroversi. Pasalnya Trump bercuit tentang video kekerasan yang dilakukan oleh Umat Islam.
![Trump Dapat Teguran Keras dari Obama Terkait Cuitannya](/wp-content/uploads/2017/12/170307143708-trump-obama-1.jpg)
Donald Trump dan Barack Obama
Trump memang dikenal sangat aktif menggunakan platform tersebut. Tak jarang ia mengumumkan kebijakan terbarunya di Twitter yang biasanya dilakukannya pada pagi hari. Terkadang ia juga meluapkan emosinya di medsos tersebut.
VIDEO: Islamist mob pushes teenage boy off roof and beats him to death! pic.twitter.com/XxtlxNNSiP
— Jayda Fransen (@JaydaBF) 29 November 2017
VIDEO: Muslim migrant beats up Dutch boy on crutches! pic.twitter.com/11LgbfFJDq
— Jayda Fransen (@JaydaBF) 28 November 2017
Tak jarang pula cuitan dari Trump menuai kontroversi publik secara luas. Oleh karena itu, Gedung Putih saat ini sering ‘dibuat sibuk’ untuk membela diri dikarenakan cuitan Trump yang dinilai menghasut dan menyinggung publik.
Baca juga : Unggah Video Anti Islam, Donald Trump Tuai Kritik
Mengetahui hal tersebut, mantan Presiden AS Obama memberikan kritiknya untuk Trump. Menurutnya sebaiknya Trump berpikir terlebih dahulu sebelum mengunggah sebuah cuitan di Twitter.
“Jangan katakan hal pertama yang muncul di kepala Anda. Miliki sedikit fungsi edit, pikirkan sebelum Anda berbicara, pikirkan sebelum Anda mencuit (di Twitter),” kata Obama di depan publik di New Delhi, India, menurut WashingtonPost, Sabtu (02/12/2017).
Jumlah cuitan Trump di media sosial Twitter memang lebih banyak bila dibandingkan dengan Obama. Meski begitu, Obama mengakui bahwa jumlah pengikutnya lebih banyak daripada Trump. Obama memiliki 97,4 juta pengikut sedangkan Trump hanya 43,7 juta.
“Tidak ada yang memiliki pengikut lebih banyak daripada orang yang menggunakannya lebih sering,” kata Obama mengunggulkan dirinya.
(Muspri-www.harianindo.com)