Jakarta – Presidium Alumni 212 berencana akan menggelar agenda peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Reuni Akbar 212 yang nantinya akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada tanggal 2 Desember mendatang.
Acara yang diklaim sebagai salah satu upaya untuk memperkokoh semangat Umat Islam tersebut rencananya akan dimulai dengan Shalat Malam Berjamaah. Kemudian nantinya akan dilanjutkan dengan Sholat Subuh Berjamaah dan juga serangkaian kegiatan keagamaan yang lainnya.
Tokoh Ulama dan Habib serta para tokoh Nasional rencannya juga akan hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk Muhammadiyah.
Namun Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa dirinya nanti tidak akan hadir dalam kegiatan Reuni Akbar 212 tersebut. Pasalnya ia menilai Reuni Akbar 212 merupakan kegiatan yang tidak perlu direunikan, karena persoalan Aksi 212 tersebut memiliki konteksnya tersendiri.
Baca juga : Jelang Reuni Akbar 212, Muhammadiyah : “Kami Tidak Akan Mendukung”
“Muhammadiyah tidak akan mereunikan kegiatan seperti itu. Aksi 212 itu peristiwa yang sudah punya konteks,” kata Haedar di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).
Menurut Haedar, alangkah lebih baik lagi jika Presidum Alumni 212 menggelar sebuah kegiatan yang lebih produktif lagi. Terlebih bila kegiatan tersebut dilakukan untuk kemajuan Bangsa Indonesia secara menyeluruh.
“Harapan Muhammadiyah adalah bikin gerakan-gerakan lebih produktif untuk membangun bangsa,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)