Jakarta – Setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) biasanya selalu tersedia fasilitas toilet umum. Untuk menjaga kebersihan toilet tersebut biasanya tersedia kotak tempat masyarakat dapat memberikan sumbangan sukarela.
Namun ada pula SPBU yang secara khusus menempatkan penjaga untuk memungut ‘uang toilet’ kepada masyarakat atau pemakai jalan yang menggunakan toilet di SPBU tersebut.
Terkait hal ini, Bendahara Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Aries Azhary Munir mengatakan, pungutan uang toilet tersebut sebenarnya bersifat sukarela sebagai bentuk apresiasi kepada petugas yang membersihkan toilet itu setiap harinya.
“Toilet bayar ini kalau di beberapa tempat memang keikhlasan ya. Tapi toilet ini yang make ratusan orang. Dan ratusan juga sikap dia itu mereka nggak pernah menjaga (kebersihan). Jadi macam-macam sekali,” ujar Aries dalam sebuah diskusi di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
“Kebetulan di tempat saya menyediakan softex bun. Sudah disediakan itu jorok. Kalau nggak dijaga itu fasilitas kita hilang, di curi. Terus mereka juga buang Pampers ke dalam toilet. (wajar jika) Memang banyak yang mengutip (uang) ya,” tambahnya.
Namun demikian, VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, justru meminta kepada masyarakat yang menemukan SPBU yang dikelola Pertamina memungut uang toilet agar dilaporkan ke pihak Pertamina.
“Kasih tau saja ke customer service ke 1500-000, supaya tindak lanjut jelas,” tandas Adiatma.
(samsul arifin – www.harianindo.com)