Harian IndoJakarta – Gonjang-ganjing di tubuh Partai Golkar setelah Ketua Umum Golkar Setya Novanto kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, semakin memanas.
Ada sebagian Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar yang menginginkan untuk segera dilakukan pergantian kepemimpinan. Namun sebagian lagi masih mempertahankan Setya Novanto karena belum ada keputusan pengadilan yang menyatakan Setya Novanto terbukti bersalah.
Menurut Ketua DPD Golkar Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena, ia mendengar kabar dari seorang politisi Golkar yang menyatakan bahwa Setya Novanto akan segera mundur meski ia menang di gugatan praperadilan.
“Saya tidak bisa sebut nama, tapi dari orang yang bisa saya percaya. Menang pun pasti dia akan mundur,” kata Melki di kantor Center for Strategic and Information Studies, Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Meski Munaslub Golkar pasti akan digelar namun menurutnya lebih baik dilakukan setelah ada putusan dari praperadilan, seperti yang telah diputuskan dalam rapat pleno Partai Golkar pada Selasa (21/11/2017).
Sebelumnya, sejumlah Ketua DPD I Golkar menyatakan ketidakpuasannya terhadap hasil pleno dan mendorong agar segera digelar Munaslub untuk mengganti Ketua Umum Golkar.
“Sudah banyak DPD I yang mendorong terjadinya perubahan,” kata Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi di acara diskusi KOSGORO, Rabu (22/11/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)
