Milton Keynes – Bos Red Bull, Christian Horner, telah membela visi dan misi Liberty Media selaku pemegang Formula One (F1) tentang masa depan olahraga diluar musim 2020.
Direktur eksekutif Mercedes, Niki Lauda, mengaku bahwa ia khawatir dengan regulasi mesin yang diterapkan F1 diluar musim 2020. Namun, Horner berpendapat bahwa komentar Lauda agak tidak adil dan kurang berdasar.
Menurut sebuah media, Horner telah membela keputusan tersebut setelah melihat menurunnya laba yang dicapai F1. Oleh sebab itu keputusan yang diambil Liberty media bukanlah suatu hal yang salah, karena telah disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam olahraga.
“Mereka berinvestasi dalam bisnis yang merupakan model yang berbeda dari biasanya. Niki dan Bernie bersama selama 60 tahun, jadi mungkin perubahannya akan lebih sulit diterima dibanding tim-tim lain,” terang Horner sebagaimana diberitakan Sportsmole pada Jumat (17/11/2017).
Sementara itu direktur olahraga F1, Ross Brawn, juga mengaku sedikit terkejut dengan tindakan yang dilakukan Mercedes dan Ferrari untuk menentang regulasi mesin dan anggaran yang dicanangkan Liberty Media.
“Merefleksikan hal itu, mungkin kami bisa mempresentasikannya secara berbeda. Tapi saya tidak mengantisipasi respon sekuat hal tersebut. jika itu yang paling dikhawatirkan orang, saya mohon maaf,” terang Brawn. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)