Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banyak pembangunan di ibu kota tidak sesuai dengan dasar tata ruang yang telah disusun. Padahal perkembangan Jakarta sangat pesat dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia.
“Bahkan rencana tata ruang kadang terbelokkan menjadi pembenaran proses pemutihan pembangunan kota tanpa visi yang ajeg,” ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Kesimpulan Anies itu muncul saat menyampaikan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dalam rapat paripurna. Menurut Anies, perlu perhatian dan usaha serius pada hal-hal mendasar agar dapat mengubah hidup dan masa depan warga Jakarta.
Anies menilai pengembangan kota seperti dibiarkan hanyut begitu saja tanpa memperhatikan kepentingan umum. Akibatnya banyak bagian kota yang tak saling terintegrasi. Masalah itu bertambah parah karena adanya pemusatan kegiatan perkotaan yang hanya tersedia di lokasi tertentu tanpa memperhitungkan daya dukung infrastruktur dan daya dukung sosial.
Baca juga: Wujudkan Jakarta Jadi Kota Bermoral, Anies Bakal Tindak Segala Pelanggaran
Untuk itu, kata Anies, pemerintah harus ambil langkah-langkah standar agar ada perbaikan kehidupan yang layak. “Kini saatnya pula kota Jakarta berinovasi agar selalu memaksimalkan fungsi-fungsi perkotaan yang sudah ada dan juga mengembangkan fungsi-fungsi kota yang baru,” ujar Anies.
Anies Baswedan menegaskan, ibu kota harus ditata agar bisa menjadi pusat ekspresi seni dan kesenian. Ia ingin Jakarta bisa menjadi ruang berekspresi yang indah, di mana para pekerja seni dan kebudayaan memancarkan karya-karya di berbagai lorong dan sudut kota. “Sudah seharusnya keindahan harus jadi bagian utama dari ibu kota,” katanya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)