Sulaymaniyah – Korban gempa kuat menghantam wilayah perbatasan Iran-Irak pada Minggu malam (12/11/2017), waktu setempat, mencapai sedikitnya 200 orang tewas dan melukai 1.800 orang.
“Peristiwa getaran bumi tersebut berlangsung di kawasan pegunungan Iran,” media pemerintah Iran melaporkan.
Menurut data yang dikeluarkan Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), lindu dengan kekuatan 7,3 skala Richter itu terjadi di dekat Halabjah, sebelah tenggara Sulaymaniyah, sebuah kota semi otonomi Kurdi di utara Irak.
“Gempa yang bisa dirasakan hingga wilayah Qatar itu terjadi pada pukul 19.18 malam atau 18.18 GMT dengan episentrum di kedalaman 33,9 kilometer,” tulis Al Jazeera, Senin, 13 November 2017.
Kantor berita Iran ISNA mengatakan, setidaknya 61 orang tewas dan 300 luka-luka di Provinsi Kermanshah di perbatasan Irak. “Hampir seluruh korban itu berada di Kota Sarpol-e Zahab.”
Sementara itu, pemerintah Bagdad belum bisa memberikan keterangan mengenai korban jiwa di negaranya.
Televisi pemerintah Iran mengatakan, para pejabat Irak melaporkan sedikitnya enam orang tewas sedangkan yang mengalami cedera 50 orang di wilayahnya.
Akibat bencana alam tersebut, seluruh aliran listrik di kota terputus sehingga kota gelap gulita. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, pemerintah Iran memerintahkan militer memberikan bantuan kepada masyarakat korban gempa.
Media sosial di Iran dan sejumlah kantor berita mengunggah gambar serta video yang menunjukkan warga masyarakat meninggalkan rumahnya malam itu.
Sementara itu, Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengucapkan belasungkawa atas tragedi alam tersebut dan mendesak tim penyelamat serta seluruh badan pemerintah melakukan segala cara demi membantu para korban. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)