Jakarta – Macam-macam cara pengusaha kedai makanan dan minuman untuk menarik minat pembeli. Mulai dari perang harga, pemilihan nama yang unik, hingga pakaian para pramusajinya.
Salah satunya adalah warung kopi di Phoenix, Arizona, dimana pelayan dan baristanya adalah semuanya wanita dan hanya mengenakan bikini.
Ya, kedai kopi yang diluncurkan sejak 2015 tersebut diberi nama Bikini Beans Espresso.
Menurut pengelola Bikini Beans Espresso, mereka tidak sedang mengeksploitasi tubuh wanita untuk mendapatkan keuntungan namun merupakan bentuk kebebasan hak kaum wanita.
“Perempuan di mana pun memiliki hak untuk memilih, menjadi gay, menjadi pemimpin komunitas dan pemilik bisnis yang sukses, atau bahkan mencalonkan diri sebagai presiden!” kata Bikini Beans Espresso.
“Kami memiliki hak untuk bekerja dengan penuh kasih sayang, percaya diri, dan bermartabat, terlepas dari apakah itu setelan bisnis, scrub, atau bikini,” sambung pernyataan mereka.
Namun demikian, di awal berdirinya, kedai kopi ini mendapatkan tentangan dari anggota dewan Kota Tempe, Kolby Granville, melalui akun Facebooknya.
“Saya benci ini. Benci itu. Saya telah menghabiskan tiga tahun terakhir melatih Jr. High Girl’s Cross Country untuk memberi tahu gadis-gadis muda bahwa mereka bisa menjadi manusia, dan mereka akan melihat toko Anda dan diberi tahu bahwa nilai terbesar mereka adalah sebagai objek keinginan,” tulisnya.
Di balik segala kontroversialnya, Bikini Beans Espresso tercipta dari gagasan pasangan suami-istri, Ben dan Regina Lyles.
Ben dan Regina pindah dari Seattle menuju Phoenix, Arizona, pada tahun 2014, dan langsung mengintegrasikan diri dengan komunitas bisnis kopi di sana.
Regina yang merupakan mantan barista lantas mempunyai ide untuk membuat kedai kopi dengan para pelayan yang memakai bikini.
Bagi para pecinta kopi di sana, Bikini Beans Espresso tidak hanya menawarkan ‘keindahan’ pelayan-pelayan wanita dengan bikini, namun rasa kopi di kedai tersebut memang enak.
(samsul arifin – www.harianindo.com)