Valencia – Di musim pertamanya bersama Ducati Corse, Jorge Lorenzo belum mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Maklum saja, rider berpaspor Spanyol itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tim pabrikan Eropa.
Ya, berbeda ketika Lorenzo mengendarai motor pabrikan Jepang seperti Yamaha. Ducati begitu berbeda dengan kuda besi lainnya, itu terlihat dari sistem pengereman.
Banyak yang menganggap kalau pilihan Lorenzo pindah ke Ducati merupakan kesalahan. Hal tersebut pernah dialami oleh mantan rekannya yakni Valentino Rossi. Selama menggeber Desmosedici, The Doctor –julukan Rossi- tak pernah keluar sebagai yang pertama.
Sama halnya dengan Lorenzo, tercatat pada musim 2017, dirinya baru tiga kali naik ke podium. Rinciannya adalah raih posisi ketiga di GP Jerez dan Aragon, runner-up di Malaysia pada pekan lalu.
Peraih tiga gelar juara dunia MotoGP itu pun harus tercecer di urutan ketujuh klasemen balap. Lorenzo mengoleksi 137 poin dari 17 race yang dilakoni.
Meski begitu, X-Fuera –julukan Lorenzo- tak mengurungkan niatnya untuk bisa keluar sebagai juara dunia lagi. Ia masih memiliki motivasi tinggi untuk bisa sukses di Ducati, seperti yang diraih Casey Stoner pada musim 2007.
“Motivasi terbesar saya adalah membuat tahun yang hebat bersama Ducati dan mungkin memperjuangkan gelar juara dunia,” ujar Lorenzo sebagaimana diberitakan Tuttomotoriweb pada Sabtu (4/11/2017). (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)