Jakarta – Sebuah solusi ditawarkan Sandiaga Uno dengan akan adanya diskusi terkait penataan kawasan Pasar Tanah Abang. Semua pihak yang terkait diharapkan ikut dalam diskusi tersebut, tak terkecuali preman.
Saat ditemui di Balai Kota, dirinya mengungkapkan “Mereka semua masuk dalam diskusi ini. Termasuk, mohon maaf, preman-premannya,”
“Ya tentunya enggak di Balai Kota. Tapi di tempat-tempat yang mereka biasa kumpul,” ujarnya.
Sandiaga tidak sepakat dengan pendekatan yang dilakukan sebelumnya. Sebab dinilai represif.
“Sebuah risiko yang harus kita ambil bukan main. Aman bukan asal mengulangi lagi pendekatan sebelumnya yang represif yang satpol PP yang mengusir PKL, Dishub cabut pentil yang selama ini terbukti tidak efisien untuk hadirkan sebagai penataan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Sandi menegaskan, semrawutnya kawasan Pasar Tanah Abang bukan semata-mata akibat pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang trotoar, melainkan karena lalu lintas yang tidak teratur.
“Kita kan selama ini bilang apa sih yang sering dikeluhkan berdasar pantauan dari qlue ternyata karena angkot ngetem misalnya. Misalnya stasiun atau penyeberangan rel kereta,” ungkapnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)