Jakarta – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa sepertinya akan maju menjadi calon Gubernur Jawa Timur pada Pilkada Jatim 2018 mendatang setelah mendapatan dukungan tiga partai besar, yakni Golkar, Nasdem, dan Demokrat.
Golkar sebagai partai yang pertama kali menyatakan diri mendukung Khofifah meminta agar dirinya segera mundur dari jabatan Menteri Sosial dan meminta restu kepada Presiden Joko Widodo.
“Kami Khofifah, itu final. DPP Golkar memutuskan Khofifah, (dalam rapat) tadi,” ujar Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar Indonesia I (Jawa-Sumatera) Nusron Wahid di DPP Golkar, Jl Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (2/10/2017).
Setelah, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan dukungannya secara langsung kepada Khofifah. Surya menegaskan bahwa partainya tidak menerima atau meminta mahar politik.
“Nggak terima mahar. Nggak ngasih uang dia (Khofifah) ini,” ujar Paloh di kantor pusat DPP Nasdem, Jalan RP Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Sedangkan Partai Demokrat yang baru saja menyatakan dukungannya mengutus Ketua DPD PD Jatim yang juga menjabat sebagai Gubernur Jatim, untuk melakukan komunikasi dengan Khofifah.
“(Cawagub) kita sorongkan dari kita untuk bisa diputuskan. Tapi tugas yang kami beri di Jatim, Pakde Karwo (Gubernur Jatim Soekarwo) baik sebagai gubernur maupun sebagai anggota majelis tinggi untuk berkomunikasi dengan Bu Khofifah,” terang Sekjen PD Hinca Pandjaitan di kantor DPP PD, Jl Proklamasi 41, Senin (30/10/2017).
Dengan dukungan dari tiga partai tersebut maka Khofifah sudah bisa maju di Pilkada jatim karena telah didukung koalisi partai yang memiliki jumlah kursi minimal 20 kursi. Perinciannya, Golkar (11 kursi), NasDem (6 kursi), dan Demokrat (13 kursi).
(samsul arifin – www.harianindo.com)