Karangasem – Pura Besakih yang terletak tidak jauh dari Gunung Agung kini telah dapat dikunjungi kembali oleh wisatawan setelah status Gunung Agung diturunkan dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga).
Menurut keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra, Pura Besakih tidak lagi masuk ke zona rawan bencana sehingga masyarakat di sana bisa mulai kembali beraktivitas.
Karena radius bahaya 9 km telah diturunkan menjadi 6 km maka tinggal enam desa yang masih masuk ke dalam zona rawan bencana Gunung Agung.
“Ini berarti ada enam desa yang masuk zona rawan bencana Gunung Agung, yaitu Desa Jungutan, Buana Giri, Sebudi, Besakih, Dukuh, dan Desa Ban,” kata Indra di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Minggu (29/10/2017).
Masih ada sekitar 47.700 warga yang masuk di dalam zona rawan bencana dan masih tinggal di pengungsian. Mereka belum disarankan untuk kembali ke rumah masing-masing.
“Persisnya berapa yang masih tinggal di pengungsian nanti kita hitung ulang dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem,” jelas Indra.
Seperti diketahui sebelumnya, meningkatnya aktivitas Gunung Agung membuat BPBD Bali meningkatkan status Gunung Agung menjadi Siaga pada 22 September 2017 lalu. sehari kemudian, Pura Besakih ditutup untuk wisatawan karena masuk ke dalam zona rawan bencana radius 6 km.
Sebulan kemudian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Agung menjadi siaga pada 29 Oktober 2017 berdasarkan berkurangnya aktivitas magma Gunung Agung sejak 20 Oktober 2017.
(samsul arifin – www.harianindo.com)