Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dengan tegas memilih sikap untuk menghentikan proyek reklamasi pulau.
“Buat kami pandangan sudah jelas, di raker kami, kami mengambil posisi menghentikan reklamasi. Itu sudah final,” tegasnya.
Sandi bahkan mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa kajian untuk memutuskan hal tersebut. Alasan utama yang diajukan tersebut bukanlah persoalan untung rugi, melainkan soal kepastian.
“Kami ingin menghadirkan kepastian,” jelasnya.
Menanggapi hal tesebut, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi mengatakan bahwa jika reklamasi tidak diteruskan, maka Jakarta akan tenggelam pada tahun 2040 mendatang. Ia menilai bahwa masyarakat juga perlu tahu reklamasi sudah ada sejak tahun 1995 silam.
Baca juga : Kekesalan Gerindra Melihat Anies-Sandi Terus Didesak Soal Reklamasi
Fayakhun menjelaskan bahwa masyarakat juga perlu diberikan pengetahuan mengenai dampak positif yang akan muncul dari adanya proyek reklamasi. Pasalnya konsep pulau buatan yang ada di utara Jakarta tersebut sudah mulai dilakukan semenjak Presiden Soeharto menjabat.
“Reklamasi secara fungsi di dunia, semua reklamasi engineering manusia bertujuan positif. Konteks Jakarta jadi kemana-mana perdebatan, penurunan tanah 7,5 cm per tahun, tenggelam 2040. Masyarakat juga perlu tahu bahwa reklamasi sudah diinisiasi sejak 1995 oleh mantan Presiden Soeharto,” kata Fayakhun di Kantor Golkar Jakarta, Minggu (29/10/2017).
“Setelah masyarakat memiliki dasar berpikir yang lengkap kami akan tampung aspirasi mereka. Jangan sampai perdebatan konyol ini dilanjutkan padahal bagaimananya seperti apa mereka juga tidak terlalu paham,” sambungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)