Jakarta – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta staf dilarang masuk ke wilayah Amerika Serikat pada Sabtu (21/10/2017) lalu saat akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization (VEOs) atas undangan Jenderal Joseph Dunford Jr.
Dalam sejarahnya, ternyata tidak hanya Jenderal Gatot Nurmantyo saja yang pernah ‘dicekal’ oleh pemerintah AS, namun beberapa jenderal petinggi TNI juga pernah mengalami nasib yang sama.
Berikut sejumlah nama jenderal TNI yang pernah dilarang masuk ke AS:
Wiranto
Purnawirawan jenderal yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan RI tersebut pernah dilarang masuk ke AS pada 15 Januari 2004 lalu. Saat itu Wiranto merupakan salah satu calon presiden di Pilpres 2004. Wiranto dituduh terlibat kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terkait kekerasan di Timor-Timur pada 1999 lalu.
Prabowo Subianto
Mantan komandan Kopassus ini terakhir kali ke Amerika Serikat pada 1998 atau 1999. Pada Maret 2014, Prabowo tercatat mengajukan visa untuk menghadiri wisuda puteranya di sebuah universitas di Boston, AS. Namun pemerintah AS menolaknya karena Prabowo dianggap terlibat dalam kejahatan perang pada saat pemerintahan Presiden Soeharto.
Zacky Anwar Makarim
Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Zacky Anwar Makarim pernah dicekal masuk Amerika Serikat pada Februari 2014. Zacky dianggap terlibat di dalam peristiwa Santa Cruz di Timor Leste pada 12 November 1991.
Sjafrie Sjamsoeddin
Mantan Menteri Pertahanan ini pernah juga dicekal oleh pemerintah AS saat hendak mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pertemuan G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009 lalu. Sjafrie dianggap ikut bertanggungjawab dalam peristiwa Santa Cruz di Timor Leste pada 12 November 1991.
Pramono Edhie Wibowo
Adik ipar dari SBY ini pernah dicekal pada Oktober 2009. Saat itu, Pramono menjabat sebagai Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan). Pemerintah AS menduga dirinya terlibat kejahatan perang di Timor Leste pada 1999.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
