Jakarta – Prabowo Subianto mengungkap bahwa pemilihan gubernur DKI lalu adalah hasil dari pertarungan kekuatan modal besar dan kekuatan rakyat.
Saat berpidato didepan kader partainya dalam acara temu kader Gerindra, Prabowo berkata “Melawan kekuatan raksasa dengan kekuatan kebenaran, kejujuran dan kekuatan bersih lah yang kemarin menang saudara-saudara,”
Ia juga menilai bahwa sisi keuangan calon yang dia angkat tersebut kalah jauh dari pasangan Ahok-Djarot. Bahkan dia berkata “Kita kemarin bukan paket hemat lagi. Kalau itu ‘pahe’. Menurut Bang Sandi ‘paheli’, paket hemat sekali,”
“Ada juga yang namanya orang Indonesia cari kesempatan dalam kesempitan. Disangka kita enggak tahu,” tutur mantan menantu Presiden Soeharto itu.
“Kadang ada hikmahnya. Terkadang terlalu banyak uang merusak diri. Kita kadang dana terbatas lahir langkah-langkah brilian. Katanya itu ilmu kepepet,” canda Prabowo.
Para pensiunan jenderal, menurut Prabowo, juga tidak tinggal diam melihat situasi itu. “Dengan tak punya uang banyak jenderal-jenderal turun ke RT. Justru di RT tak pernah lihat jenderal itu,” tuturnya.
Prabowo menyebut nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan mantan Wakil Kasal Laksamana Madya (Purn) Moekhlas Sidik turun ke kampung-kampung.
“Belum jenderal-jenderal lain, belum anggota DPR, gubernur, wakil gubernur, bupati turun karena kepepet,” imbuhnya.
Terakhir, Prabowo mewanti-wanti banyak pihak agar tidak mengganggu kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dia meminta kebiasaan menghadap dihilangkan.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)